Kamu ingin berkarir menjadi Product Manager?, ketahui tentang perbedaan QA dan QC dulu, yang mana ini ada sangkut pautnya dengan hal tersebut. Kedua hal ini, merupakan proses penting dalam pembuatan maupun pengembangan produk.
Produk tersebut nantinya akan menghasilkan produk fisik maupun digital, seperti software, dan lain-lain. 2 hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab atau tugas dari seorang Product Manager. Dimana, memastikan apakah kedua hal ini berjalan secara menyeluruh dan baik.
Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap
Daftar Isi
Apa itu Quality Assurance dan Quality Control?
Sebelumnya, kita harus mengetahui, apa itu QA? QA adalah singkatan dari Quality Assurance, yang mana mengartikan proses pengecekan persyaratan kualitas produk yang dilakukan bisnis dan perusahaan. Sedangkan QC atau singkatan dari Quality Control adalah lebih ke kualitas produk.
Dalam artian, memastikan kualitas produk yang akan diperjualbelikan sudah bagus atau sesuai standar produk? Dan semua ini saling berhubungan demi kenyamanan bersama, baik konsumen maupun produsen (perusahaan).
Menurut Eurachem, QA adalah tindakan yang direncanakan sistematis, untuk memberikan keyakinan akan suatu produk atau jasa yang memenuhi persyaratan kualitas sesuai yang diberikan. Sedangkan, QC lebih ke kegiatan operasional teknik dan kegiatan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
Perbedaan QA dan QC
Berikut ini adalah perbedaan QA dan QC yang harus kamu ketahui:
1. Fokus Kerja Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Setelah tahu, kepanjangan QA adalah Quality Assurance, maka kita perlu tahu fokus kerjanya seperti apa, yang pastinya sesuai dengan namanya. QA lebih ke proses pengawasan akan persyaratan kualitas perusahaan yang sudah disinggung di penjelasan sebelumnya.
Persyaratan tersebut pastinya dari standar ukuran perusahaan. Kemudian, untuk fokus kerja QC adalah menemukan atau memperbaiki kesalahan yang ada dalam hasil akhir suatu produk. Jadi, ini lebih fokus ke lapangan atau hasil akhir produk yang akan dipasarkan.
2. Tujuan Kerja
Tujuan kerjanya, dilihat dari QA lebih mengembangkan dan menguji proses agar produk tidak mengalami kesalahan baik saat maupun setelah dikembangkan. QC tujuan utamanya lebih ke hal yang sama, bedanya lebih ke produk setelah dikembangkan bagaimana.
Contohnya bisa dilihat dalam pembuatan produk software yang mana dilakukan QA maupun QC oleh perusahaan. Tim QA lebih menguji software dengan mencari bug, freezer, maupun kesalahan lain yang mungkin muncul nantinya. Tim QC untuk mengecek kembali kualitas tersebut sebelum dirilis ke pasar.
Baca Juga : Pengertian Tangible Aset dan Kenapa itu Penting
3. Cara Kerja
Perbedaan QA dan QC selanjutnya bisa dilihat dalam poin ini, dimana di QA lebih membuat manajemen sistem yang berkualitas dan hal itu menjadi tolak ukur dalam kualitas perusahaan. Kemudian untuk QC lebih mencari sumber permasalahan dan memperbaikinya menggunakan alat dan SD yang ada.
Jadi, QC lebih ke product oriented dan QA lebih ke process oriented. Setelah menyusun sistem manajemen, maka QA akan melaporkan ke bagian produksi.
Jika standarisasi berubah, QA akan langsung memberitahukan ke pihak produksi. Jadi mereka memang tidak bisa dipisahkan alias saling berkaitan.
4. Lokasi Kerja
Perbedaan QA dan QC bisa dilihat dalam lokasi kerja, yang mana untuk QA lebih bekerja di ruang office (kantor), dan lingkup kerjanya juga luas di bagian industri.
Memiliki skill pemeriksaan yang baik akan produk dan menuliskan prosedur produk, sesuai dengan standar engineering dan industri.
QC lebih turun ke proses atau pembuatan langsung di lapangan, jadi lebih ke pemeriksaan ulang serta membuat laporan pengecekan dengan baik. Tempat kerjanya tidak pabrik atau di gudang, tempat penyimpanan produk.
5. Kapan QA dan QC di Butuhkan
Perbedaan QC dan QA bisa dilihat dalam bidang ini, yang mana QC akan memastikan produk yang akan dipasarkan diperiksa secara teliti, sehingga kalau ada yang tidak sesuai bisa ditindaklanjuti dan dibuat laporan.
QA lebih dibutuhkan untuk membuat perencanaan, prosedur, spesifikasi atau standar yang berlaku. Hal tersebut untuk mencegah kekeliruan sebelum dipasarkan ke khalayak umum atau sebelum disetor ke QC. Tim produksi nantinya akan mengganti barang atau produk yang tak sesuai dengan produk baru.
Baca Juga : Kenali 20 Istilah Penting dalam Dunia Digital Marketing
Alasan kenapa harus menjadi QA dan QC
Untuk membuat sistem manajemen yang terkonsep dan bermutu, maka kita perlu yang namanya QA dan QC. Alasannya 2 hal ini sangat berperan penting dalam menentukan mutu itu tadi, mendukung proses kerja dari Manajer Produk (Product Manager).
Tugas kedua bagian berbeda, tetapi memiliki tujuan dan sasaran mutu yang sama. Mutu yang dicapai lebih ke kesesuaian dan spesifikasi yang jelas dan baik. Mulai banyak perusahaan yang tidak lagi membedakan QA dan QC (disesuaikan dengan kebutuhan), nantinya disebut Departemen Quality.
Department Quality, lebih ke kegiatan merancang bagaimana jaminan akan persyaratan mutu bisa dipenuhi dan bisa memenuhi persyaratan mutu yang ada. QA lebih ke custom dan standar sedangkan QA lebih ke mendokumentasikan hasil inspeksi akan manufaktur data.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seorang QA dan QC. Saat ini Arkademi sebagai lembaga yang menyediakan kursus online terdapat kelas yang bisa kamu coba untuk berkarir di bidang Quality Assurance.
Di kelas Mempelajari Quality Assurance (QA) kamu akan belajar mengenai dasar Quality Assurance, Pembuatan Bugs Report, hingga Metode testing. Selain itu kamu akan mendapat sertifikat yang akan berguna untuk bukti keahlian.
Download aplikasi Arkademi di Play Store untuk mendapatkan 20.000 koin Arkademi yang bisa kamu tukarkan dengan kelas khusus untuk pengguna baru. Untuk informasi lebih lengkap mengenai kursus ini, kamu bisa cek di Arkademi
Itulah penjelasan mengenai perbedaan QA dan QC, semoga bermanfaat