Turnover Karyawan: Pengertian, Penyebab dan Cara Menghitungnya

turnover adalah perputaran masuk keluarnya karyawan
KarierPengembangan Diri

Memiliki karyawan yang kompeten dan berkualitas merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan. Setiap perusahaan pasti akan mengalami proses turnover.

Perusahaan harus menjaga tingkat turnover-nya agar tetap rendah. Proses turnover dikatakan wajar apabila tingkatnya masih dalam batas normal. Apa Sih itu turnover? Kenapa perusahaan harus melakukan turnover? Begini penjelasannya.

Apa itu Turnover Karyawan

Turnover karyawan adalah sebuah proses perputaran keluar dan masuknya karyawan terhadap suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan secara sukarela maupun tidak. Turnover karyawan sendiri bisa diartikan sebagai aktivitas pergantian karyawan suatu perusahaan yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Turnover karyawan sendiri dapat terjadi akibat tidak nyamannya seseorang dalam bekerja sampai keharusan individu dalam mengambil pensiun. Tingkat dari toleransi pergantian karyawan tiap perusahaan akan berbeda-beda tergantung dari faktor industri, jenis pekerjaan, area, ukuran perusahaan, dan lain-lain.

Kenapa Tingkat Turnover Penting Bagi Perusahaan

Tingkat turnover karyawan sangat penting bagi perusahaan karena jika hal ini terjadi dengan waktu yang singkat maka akan membawa dampak dan masalah bagi divisi HR dan baik bagi perusahaan itu sendiri.

Perusahaan juga akan membuang banyak waktu untuk mencari kandidat pengganti yang cocok untuk menjadi karyawan. Selain itu, perusahaan juga harus menanggung menurunnya produktivitas kerja dan image negatif akibat dari perputaran yang terjadi.

Baca Juga : 8 Soft Skill yang Harus dimiliki Karyawan untuk menjadi Aset Perusahaan

Bagaimana Cara Menghitung Turnover yang Baik

Terdapat banyak cara untuk menghitung turnover karyawan, namun terdapat rumus 4 yang umum dalam menghitung turnover karyawan. Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan rumus berikut.

Cara menghitung turnover karyawan

Jenis – Jenis Turnover

Terdapat 2 jenis dari turnover yang harus diketahui yakni jenis fungsional dan disfungsional.

1. Fungsional

Jenis ini merupakan dimana turnover karyawan akan menguntungkan perusahaan dan proses tersebut tidak mempengaruhi kualitas dari perusahaan itu sendiri. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut memiliki kinerja yang buruk.

2. Disfungsional

Jenis proses ini memberikan dampak yang buruk bahkan merugikan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh kinerja seorang karyawan tersebut sangat dibutuhkan secara fungsional oleh perusahaan, perusahaan merasa kehilangan sosok pemimpin, dan karyawan tersebut memiliki kinerja yang baik dan berpengaruh besar bagi perusahaan.

Proses Terjadinya Turnover

Proses terjadinya turnover dapat dianalisis menggunakan pendekatan psikologis yakni dilihat dari respon psikis dari karyawan dan struktural yang berarti berbicara mengenai keseluruhan struktur perusahaan. Dari kedua analisis tersebut, proses terjadinya turnover dari sudut pandang karyawan dapat dilihat dengan  analisis berikut.

a. Evaluasi

Karyawan akan melakukan evaluasi tim dalam beberapa hal saat bekerja. Biasanya mereka akan merasakan culture dan tekanan pada bulan ke-6 mereka bekerja. Mereka akan mengevaluasi kerjasama tim, rutinitas kerja, hubungan dengan atasan, dan lain-lain.

b. Keputusan

Pada proses ini, karyawan telah memiliki opsi untuk melanjutkan kerja dengan perusahaan atau keluar. Mereka biasanya merasakan performa kinerja yang menurun dan sedang mencari peluang kerja baru yang lebih baik.

c. Pengajuan Keluar

Pada fase ini, karyawan telah melangkah pada pengajuan resign kerja kepada tim dan HR. Kemudian perusahaan mulai akan melakukan exit interview dan melakukan diskusi dengan internal divisi.

Baca Juga : Ketahui Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill Untuk Tingkatkan Kualitas Diri

Faktor yang Menyebabkan Tingkat Turnover

Perusahaan tidak dapat mencegah seseorang untuk menetap pada perusahannya dan berhenti untuk berpindah-pindah tempat kerja, khususnya pada karyawan berusia muda. Penyebab dari turnover berasal dari beberapa faktor yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Faktor Individu

Faktor ini merupakan hal yang dialami sendiri oleh karyawan yang mencakup kepuasan kerja, kinerja, beban kerja, serta kapasitas karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tidak jarang karyawan memilih untuk keluar dari perusahaan karena alasan-alasan tersebut.

2. Faktor Perusahaan

Kondisi perusahaan menjadi salah satu pengaruh utama dari keluarnya seorang karyawan. Kondisi ini dapat dilihat dari budaya kerja perusahaan, gaji yang diberikan, lingkungan kerja, keterlibatan karyawan dalam suatu project, ataupun sistem kerja.

3. Faktor Lokasi

Tak jarang banyak karyawan memilih keluar dari perusahaan karena jarak tempuh yang harus mereka lalui dari tempat tinggal mereka ke kantor. Karyawan tidak akan bertahan lama di suatu perusahaan apabila jarak antara tempat tinggal dan kantor terlalu jauh.

Perusahaan berperan penting dalam mengembangkan SDM karyawan. Untuk menjadi ahli bidang di SDM, kamu harus memahami strategi pelatihan dan pengembangan karyawan. Arkademi menyediakan kursus untuk kamu yang ingin menjadi ahli bidang SDM. Hanya dengan membeli pelatihan Strategi Pelatihan dan Pengembangan SDM Karyawan Perusahaan hanya di Arkademi.