Memulai Investasi Saham Bagi Pemula

Memulai investasi saham bagi pemula
BisnisKeuangan

Investasi saham tentu menjadi suatu hal yang kerap dibahas di kalangan milenial saat ini karena saham merupakan salah satu instrumen yang bisa menghasilkan imbal hasil tinggi. Harapan seseorang membeli saham adalah harga saham yang dibeli akan naik dan mendapatkan keuntungan berupa dividen yang dibagikan oleh emiten.

Untuk menjawab pertanyaan seputar bagaimana pemula berinvestasi saham, ketahuilah beberapa hal di bawah ini sebelum melakukan hal tersebut sebagaimana dijabarkan Aulia Akbar CFP® dari Lifepal.co.id.

Kenali risiko sistematis dan non-sistematis dalam investasi

Peganglah prinsip high risk high return sebagai investor saham. Kenalilah dua jenis risiko yaitu sistematis dan nonsistematis yang berpotensi Anda alami.

Risiko sistematis

Risiko ini merupakan risiko yang tidak bisa dihindarkan dengan cara apapun, bahkan dengan diversifikasi saham atau aset. Beberapa risiko yang tergolong sebagai risiko sistematis adalah, risiko pasar, tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang, dan risiko politik suatu negara.

Risiko non-sistematis

Sementara itu, risiko non-sistematis adalah risiko yang masih bisa dimitigasi dengan diversifikasi. Beberapa risiko yang tergolong dalam kategori ini adalah, risiko bisnis, bencana alam, dan lainnya. Ketika Anda menambah modal investasi lewat utang, maka risiko dari investasi ini juga makin besar. 

Baca Juga : Mau Tau Cara Bermain Saham Dengan Modal 100 Ribu?

Tips Bermain Saham untuk Pemula

Kenali tujuan Anda membeli saham

Investor menggunakan dananya untuk membeli saham dengan pertimbangan kinerja perusahaan di masa depan. Mereka akan menanamkan modalnya dalam kondisi apapun, karena yakin bahwa perusahaan itu memiliki prospek cerah. 

Di masa yang akan datang, mereka pun akan menjual saham yang dibeli dengan nilai yang tinggi. 

Apa tujuan Anda dalam membeli saham? Apakah Anda ingin berinvestasi untuk tujuan jangka panjang Anda, atau untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek? Jika jawabannya adalah untuk jangka pendek, maka berinvestasilah di instrumen yang memiliki fluktuasi nilai rendah. 

Menggunakan saham sebagai instrumen investasi jangka pendek tentu resikonya lebih besar ketimbang, volatilitas harga saham di jangka pendek cukup tinggi. 

Berinvestasilah sesuai budget

Investasi saham sejatinya bisa dimulai dengan dana yang minim. Metode cost averaging atau pembelian secara berkala bisa sangat membantu para investor yang memiliki modal minim. 

Anggap saja, Anda membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak 1 lot di harga Rp 33 ribu per lembar, lalu di bulan selanjutnya Anda kembali melakukan pembelian dalam jumlah lot yang sama namun harganya sudah naik jadi Rp 34 ribu per lembar.

 Anda pun akan mendapat rata-rata dari pembelian yang dilakukan setiap bulan. Dengan metode dollar cost averaging, Anda bisa melakukan pembelian saham sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Anda pun tidak perlu berhutang untuk membeli saham. 

Pahamilah analisis fundamental sebelum berinvestasi

Analisis fundamental adalah teknik analisis saham yang menitikberatkan beberapa faktor seperti, kinerja perusahaan yang bersangkutan, persaingan usaha, industri, hingga kondisi ekonomi (makro dan mikro). 

Intinya, lewat analisis ini, akan terlihat jelas apakah saham dari sebuah perusahaan dinyatakan sehat atau tidak. Data-data dari analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk membeli saham. 

Beberapa hal yang kiranya menjadi bagian dari analisis fundamental adalah analisis kondisi ekonomi, industri, dan kesehatan keuangan perusahaan. Manfaatkanlah fitur kalkulator kesehatan keuangan yang ada di situs Lifepal, untuk mengetahui kondisi keuangan Anda saat ini.

Baca Juga : Pentingnya Mengambil Kursus Trading Saham Online Untuk Pemula

Cara Memulai Investasi Saham untuk Pemula

1. Mempersiapkan Dokumen

Arkawan, tahap pertama untuk memulai portofolio saham adalah memiliki kelengkapan dokumen pribadi terbaru. Adapun dokumennya berupa identitas diri seperti KTP, SIM atau passport.

Arkawan juga diwajibkan memiliki kartu NPWP sebagai bukti pembayaran pajak dari hasil deviden yang didapat. Arkawan juga wajib memiliki buku tabungan cetak, pada beberapa instrumen saham mungkin dibutuhkan juga rekening koran.

2. Pilih Sekuritas

Setelah Arkawan memastikan kesiapan dokumen, mulai pelajari sekuritas yang akan dipilih. Tahap ini sangat penting dan tidak bisa kamu lewatkan.

Dapatkan keseluruhan informasi terkait sekuritas dimulai dari mencari sebanyak-banyaknya informasi melalui internet, pastikan bahwa sekuritas tersebut benar ada dan masih aktif. Baca juga laporan keuangan yang bisa diakses secara gratis melalui website perusahaan.

3. Buat Rekening Dana Investor

Cara memulai investasi saham juga membutuhkan pembukaan RDI atau rekening dana investor. Pada rekening ini kemudian uang yang kamu investasikan akan diolah.

Fungsi lain dari memiliki RDI untuk memudahkan kamu menganalisis keuangan dan memisahkan dari tabungan sehari-hari.

4. Tunggu Sampai proses pembukaan selesai

Berbeda dengan pembukaan rekening tabungan, biasanya Arkawan harus menunggu hingga satu minggu untuk mendapat nomor rekening dan investor.

Selama menunggu, pastikan kamu mulai melakukan riset mendalam seputar ragam instrumen investasi ya!

5. Unduh Aplikasi Jual Beli Saham

Perkembangan teknologi membuat Arkawan bisa memulai investasi dari mana saja, banyak aplikasi yang berfungsi sebagai tempat transaksi jual-beli saham. Pastikan kamu memilih aplikasi yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki kredibilitas yang baik.

6. Top Up Dana untuk Transaksi

Cara memulai investasi saham yang berikutnya adalah melakukan transaksi top up, pada tahap ini waktunya kamu mempraktekkan semua ilmu yang sudah dimiliki. Tidak perlu tergesa-gesa, mulai lah dari meletakan investasi pada beberapa instrumen berbeda.

7. Melakukan Pembelian Saham

Banyak orang yang ragu pada tahap ini, padahal jika Arkawan sudah yakin memilih perusahaan atau aplikasi yang aman tidak perlu ragu terlalu banyak lagi. Beberapa aplikasi juga menawarkan jasa broker atau pialang.

Biarkan mereka yang mengatur keuangan, dan Arkawan hanya perlu mereview serta mempelajari ilmu investasi lebih dalam.

Nah, Arkawan sekarang sudah lebih paham ya cara memulai investasi saham agar tidak terjebak pada kerugian. Sebenarnya, ada juga faktor psikologis yang mampu mempengaruhi keputusan Arkawan dalam membeli sebuah instrumen saham.

Dapatkan informasi kredibel dari profesional dengan membeli pelatihan masalah psikologis dalam investasi saham dan trading. Di Arkademi, pelatihan dilakukan 100% online, bisa diakses melalui web maupun aplikasi.
Unduh aplikasi melalui Google Play Store dan dapatkan 20.000 Arkademi Koin untuk pengguna baru, informasi terkait penggunaan koin bisa diakses di sini.