5 KPI Talent Acquisition yang Sering Digunakan

Mengetahui KPI talent acquisition yang sering digunakan
Pengembangan Diri

Sama seperti peran lainnya dalam perusahaan, talent acquisition juga perlu KPI untuk mengukur keberhasilan proses recruitment.

Walaupun bukan prioritas utama, namun KPI ini penting sebagai informasi untuk bisnis karena data yang dikumpulkan akan berguna untuk melakukan analisis.

Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai KPI talent acquisition, kenapa itu penting dan apa saja jenis-jenisnya.

Kenapa Talent Acquisition Butuh KPI 

KPI talent acquisition penting karena akan memberikan semua strategi yang dilakukan perusahaan untuk mencari kandidat terbaik.

Berikut ini merupakan alasan kenapa talent acquisition membutuhkan KPI : 

  • Mengukur aspek-aspek spesifik dari proses rekrutmen.
  • Mengidentifikasi apa yang berhasil – dan apa yang mungkin perlu perbaikan.
  • Mencerminkan pencapaian tujuan dan keberhasilan.
  • Memberikan wawasan strategis tentang upaya SDM – yang sangat bagus untuk visibilitas manajemen.
  • Memberikan wawasan tentang pengalaman kandidat.
  • Menilai kepuasan manajer perekrutan.

Baca Juga : Talent Acquisition : Pengertian, Tugas, Skill Hingga Gajinya

KPI Talent Acquisition

Time to Hire

Time to Hire adalah KPI yang mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merekrut kandidat dari awal proses hingga penyelesaian perekrutan. KPI ini memberikan gambaran tentang efisiensi dan kecepatan proses rekrutmen. 

Semakin singkat Time to Hire, semakin baik karena hal ini mengurangi downtime dan memungkinkan perusahaan untuk mengisi posisi yang kosong lebih cepat.

Time to Hire penting karena dapat dengan jelas karena menunjukkan berapa lama rekrutmen memakan waktu. Waktu perekrutan yang lama dan lambat akan dapat merugikan perusahaan dalam berbagai cara dan merusak citra employer brand.

Kenapa KPI Time to Hire penting

Setiap industri pasti memiliki lama proses yang berbeda-beda, tapi biasanya membutuhkan lama 14 hari hingga 60 hari. Waktu perekrutan yang lama akan berdampak terhadap secara luas seperti pendapatan perusahaan. 

Tentunya apabila perusahaan belum mendapatkan kandidat yang cocok akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pendapatan perusahaan.

Selain itu dampak lainnya dari proses hiring yang lama akan berdampak terhadap citra perusahaan, kandidat akan merasa kecewa dan memberikan penilaian buruk terhadap perusahaan. 

Cost per Hire

Cost per Hire adalah KPI yang mengukur biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut satu karyawan baru. KPI ini mencakup biaya iklan pekerjaan, biaya agensi perekrutan, biaya proses seleksi, dan lain-lain. 

Memahami Cost per Hire membantu perusahaan dalam mengelola anggaran rekrutmen dan mencari cara untuk mengoptimalkan pengeluaran.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metrik cost per hire

  • Pengiklanan lowongan di situs pekerjaan
  • Biaya referensi
  • Waktu yang dihabiskan oleh tim rekrutmen
  • Waktu onboarding dan wawancara
  • Biaya pelatihan karyawan dan peralatan baru
  • Hal ini penting karena memberikan pemahaman yang lebih baik tentang total anggaran rekrutmen dan pengeluaran untuk mendapatkan perekrutan baru.

Baca Juga : 8 Perbedaan Talent Acquisition dan Recruitment yang Perlu Diketahui

Kenapa KPI Cost per Hire Penting

Dalam proses pencarian kandidat potensial akan membutuhkan usaha, hal ini tentu tidak akan efektif apabila strategi proses yang dijalankan tidak sesuai.

Selain biaya langsung, perusahaan juga harus memperhatikan waktu yang dibutuhkan talent acquisition untuk mendapatkan kandidat, karena akan termasuk biaya yang perlu dikeluarkan.

Quality of Hire

Metrik quality of hire merupakan metrik yang unik karena akan tergantung bagaimana kamu menghitungnya. 

Metrik ini biasanya memberikan wawasan apakah tim rekrutmen berhasil mengidentifikasi kandidat terbaik untuk suatu peran dan dari mana mereka ditemukan – hal ini penting untuk inisiatif rekrutmen di masa depan.

Kenapa metrik quality of hire penting

Metrik ini dapat membantu recruiter untuk meningkatkan efektif dan efisiensi talent acquisition dalam mendapatkan kandidat terbaik, seperti darimana kandidat ini didapatkan, bagaimana kinerja dan dampaknya terhadap perusahaan. 

Data ini akan menjadi bahan evaluasi untuk selanjutnya diolah dalam menyusun strategi talent acquisition selanjutnya.

Candidate Experience

Candidate Experience adalah KPI yang mengukur pengalaman kandidat selama proses rekrutmen. KPI ini mencakup kesan kandidat tentang komunikasi, proses seleksi yang adil, transparansi, dan pengalaman secara keseluruhan. 

Memastikan pengalaman positif bagi kandidat membantu perusahaan dalam membangun citra yang baik dan meningkatkan daya tarik perusahaan sebagai tempat kerja yang diinginkan.

Kenapa metrik candidate experience ini penting

Ini mencakup bagaimana kandidat mengetahui suatu posisi, mengembangkan minat, mengajukan lamaran, melakukan wawancara, dan menerima tawaran atau penolakan. 

Pengalaman kandidat yang buruk dapat menghancurkan efisiensi rekrutmen. 

Adverse Impact

Metrik ini mengukur adanya kemungkinan diskriminasi dalam proses recruitment. Dengan adanya metrik ini dapat membantu perusahaan memastikan bahwa proses recruitment dapat berjalan dengan baik.

Kenapa metrik Adverse impact penting

Dengan adanya metrik ini dapat mengukur bias yang terjadi dalam proses rekrutmen, dengan adanya metrik ini dapat mengurangi kerugian dari pihak-pihak netral dibandingkan dengan tingkat diskriminasi yang ada.

Dengan adanya KPI akan sangat membantu talent acquisition untuk meningkatkan performa dalam pekerjaan dan melakukan evaluasi yang bisa dilakukan.

Untuk memahami KPI tersebut tentunya kamu harus memahami terlebih dahulu mengenai talent acquisition itu sendiri, kamu dapat belajar mengenai talent acquisition dengan cara mengikuti kursus online talent acquisition di Arkademi.

Baca selengkapnya kursus online talent acquisition.