Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menawarkan barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan. Dengan demikian, sebuah bisnis tidak dapat terlepas dari aktivitas produksi. Agar dapat menjalankan bisnis dengan lancar, tentunya bisnis harus direncanakan secara optimal.
Dalam menjalankan bisnis, aktivitas produksi wajib dilakukan dengan maksimal. Untuk memaksimalkan aktivitas produksi terdapat tahapan dispatching yang harus dilakukan. Dispatching adalah tahap paling akhir dalam proses produksi. Lantas, apa yang dimaksud dengan dispatching? Yuk simak artikel berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Dispatching
Dispatching adalah sebuah aktivitas penyerahan pesanan dalam bentuk fisik kepada fasilitas operasi perusahaan. Pelepasan produksi ini tentunya telah mengikuti instruksi yang sesuai dengan rencana produksi yang telah disusun sebelumnya.
Dispatching adalah tahapan ketiga dalam proses produksi setelah routing dan scheduling. Aktivitas dispatching terdiri dari penyampaian perintah, instruksi, pesanan, hingga hal lain yang diperlukan untuk memulai suatu pekerjaan. Tahap dispatching sangat penting, setelah kegiatan produksi mulai berjalan maka pihak instruktur harus melakukan kegiatan follow up (peninjau ulang).
Fungsi Dispatching
Adapun fungsi yang dimiliki proses dispatching adalah sebagai berikut :
- Dispatching berfungsi untuk memeriksa persediaan bahan masukan dan adanya bahan yang dipindahkan dari toko ke proses pertama serta dari proses ke proses.
- Dispatching berfungsi untuk memastikan bahwa pekerjaan selanjutnya diteruskan kepada departemen berikutnya atau gudang.
- Untuk menjamin ketersediaan seluruh alat bantu produksi dan inspeksi.
- Mencatat timeline waktu mulai dan selesainya proses produksi pada tiket untuk perhitungan interval waktu sehingga tiket waktu dapat diteruskan ke departemen akun untuk menyiapkan upah.
- Berfungsi untuk memberikan spesifikasi, gambaran, serta bahan yang diperlukan.
- Untuk mendapatkan gambaran, spesifikasi dan daftar bahan yang diperlukan.
- Untuk menerbitkan time tickets, kartu instruksi, dan barang lainnya yang diperlukan untuk para pekerja dalam bekerja.
- Untuk menetapkan pekerjaan sesuai dengan mesin yang digunakan, tempat kerja, hingga tenaga kerja.
- Untuk menerbitkan perintah operasional kerja sesuai dengan timeline yang telah direncanakan dan dibuat pada bagan muatan dan lembar rute.
- Guna membersihkan pekerjaan, mengumpulkan tiket waktu, kartu instruksi, cetak biru, dan pengembaliannya masing-masing ke bagian sesuai dari departemen kontrol produksi.
- Untuk menerbitkan perintah inspeksi untuk operasional baik sebelum atau sesudah kesesuaian produk.
Baca Juga : Pentingnya Ahli K3 Umum Mengurangi Risiko Kecelakaan
Prosedur dalam Dispatching
Dalam bisnis, pembuatan suatu produk akan dibagi menjadi beberapa komponen yang berbeda dalam berbagai operasi. Adapun prosedur dalam dispatching adalah sebagai berikut :
- Store Issue Order, merupakan proses pemberian kekuasaan toko untuk mengirimkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.
- Tool Order, merupakan proses otorisasi toko alat untuk memberikan alat yang dibutuhkan dalam proses produksi, alat ini kemudian akan diambil oleh petugas ruang alat.
- Perintah kerja, merupakan instruksi yang diberikan untuk pekerja untuk melanjutkan proses produksi.
- Time Ticket, merupakan proses pencatatan waktu awal dan akhir operasi. Data yang didapatkan akan menjadi dasar pembayaran pekerja.
- Inspection Order, berarti proses melakukan inspeksi dan melaporkan kualitas komponen.
- Move Order, merupakan otorisasi pergerakan bahan dan komponen dari satu fasilitas kepada fasilitas lainnya untuk melakukan proses produksi lebih lanjut.
Jenis Dispatching
Terdapat 2 jenis dispatching yang sering digunakan bisnis saat ini. Kedua jenis dispatching tersebut adalah dispatching terpusat dan dispatching terdesentralisasi, berikut penjelasannya.
Dispatching Terpusat
Dalam sistem dispatching terpusat, pemesanan akan langsung dilakukan oleh departemen pengirim pusat ke workstation. Dengan sistem ini, catatan yang dimiliki akan tetap terjaga informasi kelengkapan, karakteristik, kapasitas alat, serta pekerja yang ikut serta dalam proses tersebut. Adapun keuntungan dalam sistem dispatching terpusat adalah sebagai berikut:
- Memiliki fleksibilitas produksi yang baik
- Memungkinkan koordinasi yang lebih efektif antara fasilitas yang berbeda
- Tingkat kontrol lebih terarah
- Pemanfaatan pekerja dan mesin menjadi lebih efektif
- Adanya integrasi informasi yang terpusat sehingga proses tracking lebih mudah
Baca Juga : 5 Alasan Pentingnya Sertifikasi K3 Umum
Dispatching Terdesentralisasi
Dalam sistem dispatching terdesentralisasi, seluruh pesanan manufaktur dikeluarkan pada supervisor, kemudian akan ditentukan urutan relatif dimana pesanan tersebut akan diambil. Adapun keuntungan dari sistem dispatching terdesentralisasi antara lain :
- Alur birokrasi dapat diminimalkan
- Dapat terhindar dari laporan yang rumit dan duplikasi pencatatan
- Minimnya kesenjangan komunikasi
- Pekerjaan lebih efektif karena menggunakan mesin yang sesuai
- Kemudahan memecahkan masalah sehari-hari
Sangat penting bagi pekerja untuk memahami K3 umum dalam lingkungan kerja. Pemahaman tentang K3 umum akan memberikan keuntungan bagi pekerja maupun perusahaan. Pekerja akan dapat meminimalisir kerugian materiil yang mungkin dapat terjadi akibat kecelakaan kerja.
Terdapat banyak instansi yang menyediakan kursus K3 umum untuk pelamar kerja maupun pekerja. Pilihlah instansi yang memiliki legalitas jelas, seperti Arkademi. Arkademi adalah lembaga kursus dan pendidikan resmi berlisensi dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Arkademi memiliki kursus K3 umum yang akan membantu kamu untuk menerapkan sistem manajemen K3 dalam lingkungan kerja. Untuk melihat kelas K3 umum, kamu dapat membuka kursus online K3 Umum