Branding merupakan peran penting yang harus diterapkan dalam sebuah merek. Bagi kamu yang ingin membentuk personal branding, maupun product branding, berbagai contoh branding berdasarkan jenisnya yang akan kami bahas di bawah ini mungkin bisa membantumu!
Pada hakikatnya, ada berbagai jenis branding yang bisa kamu lakukan berdasarkan tujuannya. Dengan memahami jenis-jenis branding dan contohnya, kamu bisa menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam merekmu.
Penasaran apa saja contoh branding tersebut? Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
- 1 Contoh Branding Berdasarkan Jenisnya
- 1.1 1. Branding Produk (Product Branding)
- 1.2 Contoh Product Branding
- 1.3 2. Branding Korporat (Corporate Branding)
- 1.4 Contoh Corporate Branding
- 1.5 3. Branding Layanan (Service Branding)
- 1.6 Contoh Service Branding
- 1.7 4. Branding Pribadi (Personal Branding)
- 1.8 Contoh Personal Branding
- 1.9 5. Branding Diferensiasi (Differentiation Branding)
- 1.10 Contoh Differentiation Branding
- 1.11 6. Branding Komunitas (Community Branding)
- 1.12 Contoh Community Branding
- 1.13 7. Branding Rekayasa (Engineering Branding)
- 1.14 Contoh Engineering Branding
- 2 Mana Jenis Branding yang Paling Baik?
Contoh Branding Berdasarkan Jenisnya
Berikut adalah beberapa jenis branding yang umum digunakan dalam dunia bisnis:
1. Branding Produk (Product Branding)
Ini adalah jenis branding yang fokus pada pemasaran dan pengembangan identitas merek untuk produk spesifik. Branding produk bertujuan untuk membuat produk tersebut dikenal, membedakannya dari pesaing, dan menciptakan kesan positif di mata konsumen terhadap produk tersebut.
Contoh Product Branding
Salah satu contoh yang sangat sukses dalam strategi product branding adalah Apple. Apple telah berhasil menciptakan identitas merek yang sangat kuat dengan produk-produknya yang revolusioner.
Pertama, Apple dikenal dengan desain produknya yang elegan dan futuristik. Setiap produknya dibuat dengan perhatian terhadap detail dan kualitas yang tinggi, memberikan kesan eksklusif dan premium kepada pelanggan.
Tidak hanya itu, Apple juga fokus pada pengalaman pengguna. Mereka mengutamakan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan, sehingga pengguna merasa nyaman dan terhubung dengan produk-produknya.
2. Branding Korporat (Corporate Branding)
Corporate branding melibatkan upaya untuk membangun identitas dan citra merek untuk keseluruhan perusahaan. Fokusnya lebih pada reputasi perusahaan, nilai-nilai inti yang dianut, dan bagaimana merek ingin dilihat oleh karyawan, konsumen, dan pemangku kepentingan lainnya.
Contoh Corporate Branding
Salah satu contoh yang sangat sukses dalam corporate branding adalah Coca-Cola. Coca-Cola telah membangun identitas merek yang kuat dan dikenal di seluruh dunia.
Pertama, Coca-Cola dikenal dengan logo merahnya yang ikonik dan mudah dikenali. Logo tersebut telah menjadi simbol dari kesegaran, kegembiraan, dan momen-momen bersama bagi konsumennya.
Selain itu, pesan yang disampaikan oleh Coca-Cola dalam kampanye iklannya sangat emosional dan menyentuh hati. Mereka fokus pada menyebarkan kebahagiaan, persahabatan, dan koneksi emosional melalui minumannya, sehingga menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan.
Tidak hanya itu, nilai-nilai yang diusung oleh Coca-Cola, seperti keberagaman, kesatuan, dan kegembiraan, tercermin dalam setiap kampanye dan aktivitas merek mereka. Mereka secara konsisten menampilkan pesan yang membangun kesan positif tentang mereknya.
Selain itu, kesetiaan merek yang luar biasa dari Coca-Cola menjadi salah satu kekuatan corporate branding mereka. Coca-Cola telah berhasil membangun komunitas yang kuat di sekitar mereknya dengan berbagai program promosi, kolaborasi, dan acara yang menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Employer Branding dan Perbedaannya dengan Employee Branding
3. Branding Layanan (Service Branding)
Branding layanan berfokus pada pengembangan merek untuk layanan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ini melibatkan penciptaan pengalaman yang memuaskan bagi konsumen yang menggunakan layanan tersebut.
Contoh Service Branding
Sebagai contoh dari strategi service branding yang berhasil adalah FedEx. FedEx telah membangun reputasi yang kuat dalam layanan pengiriman dengan fokus pada kehandalan, kecepatan, dan kualitas.
Pertama, layanan yang dihadirkan oleh FedEx selalu mengutamakan keandalan. Mereka memiliki sistem pelacakan yang canggih, memungkinkan pelanggan untuk melacak paket mereka dengan mudah dan akurat. Ini memberikan rasa percaya diri kepada pelanggan bahwa paket mereka akan sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Selanjutnya, FedEx juga menonjol dalam kecepatan layanan. Mereka menawarkan berbagai opsi pengiriman yang cepat, mulai dari pengiriman sehari sampai pengiriman dalam beberapa jam, memenuhi kebutuhan pelanggan yang mendesak.
Selain itu, kualitas layanan menjadi fokus utama dalam strategi service branding FedEx. Mereka memberikan perhatian yang detail terhadap paket-paket yang dikirim, memastikan keamanan dan integritas barang-barang yang dikirimkan.
FedEx juga terkenal dengan layanan pelanggan yang luar biasa. Mereka menyediakan layanan bantuan pelanggan yang responsif dan ramah, siap membantu pelanggan dalam setiap kebutuhan atau pertanyaan yang mereka miliki.
4. Branding Pribadi (Personal Branding)
Personal branding berfokus pada membangun identitas dan citra seseorang sebagai merek. Ini sering digunakan oleh profesional, influencer, atau publik figur yang ingin memperkuat citra mereka di mata publik.
Contoh Personal Branding
Seorang contoh yang membangun personal branding yang kuat adalah Elon Musk. Elon Musk dikenal sebagai seorang pengusaha visioner yang telah menciptakan citra yang unik dan menginspirasi.
Pertama-tama, Elon Musk membangun personal brandingnya di sekitar visi dan misinya untuk membawa perubahan besar dalam industri teknologi dan ruang angkasa. Dia dikenal karena ambisinya yang besar dalam mewujudkan proyek-proyek revolusioner seperti SpaceX dan Tesla.
Selanjutnya, citra Elon Musk dibangun di sekitar keahliannya dalam menghadapi tantangan teknologi yang kompleks. Dia sering kali dilihat sebagai orang yang berani dan kreatif dalam menyelesaikan masalah-masalah besar yang dihadapinya.
Selain itu, Elon Musk juga dikenal karena kepribadiannya yang autentik dan transparan di media sosial. Dia sering berbagi pemikirannya dan gagasannya, baik tentang teknologi maupun tentang isu-isu global, memberikan citra bahwa dia adalah individu yang berpikiran terbuka dan berkomunikasi langsung dengan pengikutnya.
Tidak hanya itu, Elon Musk juga membangun citra personalnya sebagai seorang inovator yang berfokus pada masa depan, yang terus mencari cara untuk memajukan teknologi demi kesejahteraan manusia dan bumi.
Baca Juga: 7 Contoh Personal Branding Paling Efektif dan Tips Melakukannya
5. Branding Diferensiasi (Differentiation Branding)
Jenis branding ini menekankan pada perbedaan yang jelas dan unik dari merek dibandingkan dengan pesaing. Tujuannya adalah untuk menonjolkan keunggulan dan ciri khas yang membuat merek berbeda dan menarik perhatian konsumen.
Contoh Differentiation Branding
Sebagai contoh, merek minuman energi Red Bull menggunakan strategi diferensiasi yang kuat. Red Bull membedakan dirinya dari minuman energi lainnya dengan fokus pada gaya hidup dan kegiatan ekstrem.
Pertama-tama, Red Bull memperkenalkan mereknya melalui kemitraan dengan acara-acara olahraga ekstrem, seperti kompetisi olahraga ekstrem, balapan mobil, dan acara olahraga unik lainnya.
Hal ini membangun citra Red Bull sebagai minuman yang menghidupkan semangat petualangan dan kegembiraan. Selanjutnya, kampanye pemasaran Red Bull berfokus pada gaya hidup aktif dan kreatif.
Mereka menargetkan konsumen yang berjiwa petualang, yang ingin menghadapi tantangan dan mencari pengalaman baru. Red Bull memanfaatkan sponsor untuk acara-acara musik dan olahraga ekstrim guna memperkuat kesan mereknya sebagai minuman yang memberi energi untuk melakukan hal-hal luar biasa.
Baca juga: Tugas Business Consultant dan Perannya dalam Bisnis
6. Branding Komunitas (Community Branding)
Branding komunitas fokus pada pembentukan dan pengelolaan komunitas yang terkait dengan merek. Ini melibatkan interaksi dengan konsumen, membangun hubungan yang erat, dan memperkuat loyalitas melalui keterlibatan dalam komunitas.
Contoh Community Branding
Sebuah contoh yang baik dari strategi Community Branding adalah merek outdoor The North Face. The North Face tidak hanya mempromosikan produk mereka, tetapi juga membangun komunitas yang berkumpul di sekitar kegiatan outdoor.
Pertama-tama, The North Face tidak hanya menjual produk, tetapi juga mendorong orang untuk menjelajahi alam. Mereka mengorganisir kegiatan seperti hiking, camping, dan acara petualangan lainnya.
Melalui inisiatif ini, merek ini membangun komunitas yang berbagi minat dan kecintaan terhadap alam bebas. Selanjutnya, The North Face menggunakan media sosial dan platform daring untuk membangun komunitas yang terhubung.
Mereka memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk berbagi pengalaman, cerita, dan foto-foto petualangan mereka. Hal ini memungkinkan para anggota komunitas untuk terlibat aktif dan merasa sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar sebuah merek.
7. Branding Rekayasa (Engineering Branding)
Branding rekayasa melibatkan restrukturisasi atau perubahan dalam identitas merek untuk meningkatkan daya saing dan relevansi di pasar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan citra merek yang sudah ada.
Contoh Engineering Branding
Sebagai contoh, perusahaan teknologi terkemuka seperti Tesla telah berhasil membangun strategi Engineering Branding yang kuat. Tesla membedakan dirinya dari pesaingnya dengan fokus pada inovasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan.
Pertama, Tesla dikenal karena inovasinya dalam mobil listrik. Mereka memanfaatkan teknologi canggih untuk mengembangkan mobil listrik yang tidak hanya efisien dalam hal energi, tetapi juga memiliki performa yang luar biasa.
Dengan memanfaatkan teknologi baterai dan sistem penggerak listrik yang maju, Tesla berhasil membedakan diri sebagai pemimpin dalam industri mobil listrik.
Selanjutnya, perusahaan ini juga memanfaatkan teknologi otonom dalam pengembangan mobilnya. Mereka memiliki visi yang kuat untuk menciptakan mobil otonom sepenuhnya, menggabungkan teknologi pengemudi otomatis untuk menciptakan pengalaman berkendara yang revolusioner.
Selain itu, fokus Tesla pada keberlanjutan juga menjadi bagian dari strategi Engineering Branding mereka. Mereka berkomitmen untuk memperluas infrastruktur pengisian energi terbarukan dan mengurangi jejak karbon melalui produksi mobil listrik yang ramah lingkungan.
Mana Jenis Branding yang Paling Baik?
Jika Arkawan memiliki merek dan ingin menerapkan strategi branding pada merek tersebut, Arkawan bisa mulai memilih strategi branding melalui pendekatan dari jenis-jenis branding di atas.
Tentunya, setiap jenis branding memiliki tantangan dan pendekatan yang berbeda sesuai dengan tujuan dan konteksnya. Oleh karena itu kursus Branding adalah solusi buat kamu yang mau tahu lebih jauh tentang Branding.