Berapa gaji UX Writer? Pertanyaan ini seringkali muncul bagi setiap orang yang baru ingin memulai karirnya sebagai UX Writer.
Dalam era digital yang terus berkembang, peran UX Writer semakin penting dalam industri desain dan pengalaman pengguna atau yang biasa disebut UX Design. Di Indonesia, profesi ini mulai mendapatkan pengakuan yang lebih besar.
Bagi mereka yang tertarik untuk menjadi UX Writer, pertanyaan tentang gaji dan tugas-tugas yang diemban pasti muncul. Mari kita eksplorasi lebih dalam.
Daftar Isi
- 1 Berapa Gaji UX Writer?
- 2 Faktor yang Mempengaruhi Gaji UX Writer
- 3 Tugas dan Tanggung Jawab UX Writer
- 3.1 1. Membuat Mikrocopy
- 3.2 2. Mengoptimalkan Navigasi
- 3.3 3. Menulis Keterangan Gambar dan Label
- 3.4 4. Menyusun Pesan Kesalahan
- 3.5 5. Mengkaji Kepuasan Pengguna
- 3.6 6. Konsistensi Bahasa
- 3.7 7. Kolaborasi Tim
- 3.8 8. Penyesuaian dengan Target Pengguna
- 3.9 9. Pembaruan Konten
- 3.10 10. Mendukung Tujuan Bisnis
- 4 Tips Membuat Portfolio UX Writer yang Menarik
- 5 Tertarik untuk Menjadi UX Writer?
Berapa Gaji UX Writer?
Biasanya, seorang UX Writer pemula di Indonesia dapat menghasilkan sekitar Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan. Namun, gaji dapat meningkat secara signifikan seiring dengan bertambahnya pengalaman dan peningkatan keahlian.
UX Writer berpengalaman bisa mendapatkan gaji Rp 10 juta atau lebih per bulan, terutama jika mereka bekerja untuk perusahaan besar atau dalam industri yang berkembang pesat.
Harap diingat bahwa angka-angka ini hanya perkiraan dan dapat bervariasi. Gaji seorang UX Writer juga dapat dinegosiasikan berdasarkan kualifikasi dan penawaran dari perusahaan tempatmu melamar pekerjaan.
Faktor yang Mempengaruhi Gaji UX Writer
Gaji seorang UX Writer di Indonesia dapat sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Beberapa faktor yang memengaruhi gaji UX Writer meliputi:
1. Pengalaman Kerja
Semakin banyak pengalaman yang kamu miliki sebagai UX Writer, semakin tinggi gaji yang dapat kamu peroleh. UX Writer berpengalaman biasanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada pemula.
2. Lokasi Geografis
Lokasi geografis juga memainkan peran penting dalam menentukan gaji. UX Writer di kota-kota besar seperti Jakarta biasanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada di kota-kota kecil atau daerah lainnya.
3. Industri Perusahaan
Industri tempatmu bekerja juga dapat mempengaruhi gajimu. Beberapa industri mungkin lebih bersedia membayar gaji yang tinggi untuk UX Writer daripada yang lain.
4. Keahlian Khusus
Jika kamu memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu seperti desain UI, riset pengguna, atau bahasa asing, kamu mungkin dapat mengharapkan gaji yang lebih tinggi.
Baca juga: Apa itu SEO Specialist, Job Deskripsi hingga Gajinya (Panduan SEO)
Tugas dan Tanggung Jawab UX Writer
Tugas dan tanggung jawab seorang UX Writer melibatkan sejumlah pekerjaan penting yang berkontribusi pada pengalaman pengguna yang baik dalam produk atau layanan digital. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab utama seorang UX Writer:
1. Membuat Mikrocopy
UX Writer bertugas menciptakan mikrocopy, yaitu kata-kata kecil yang muncul dalam antarmuka pengguna, seperti tombol, pesan kesalahan, atau petunjuk. Mikrocopy ini harus jelas, informatif, dan mendukung pengalaman pengguna yang lancar.
Membantu pengguna untuk menavigasi dengan mudah melalui produk atau situs web adalah salah satu peran utama UX Writer. Ini termasuk merancang teks untuk menu, tautan, dan alur navigasi yang intuitif.
3. Menulis Keterangan Gambar dan Label
UX Writer juga bertanggung jawab untuk membuat keterangan gambar dan label yang mendukung pemahaman konten visual, seperti ikon, gambar, atau grafik.
4. Menyusun Pesan Kesalahan
Ketika pengguna melakukan kesalahan atau menghadapi masalah, UX Writer harus menciptakan pesan kesalahan yang jelas dan membantu pengguna dalam mengatasi masalah tersebut.
5. Mengkaji Kepuasan Pengguna
Seorang UX Writer perlu bekerja sama dengan tim pengguna untuk mengukur reaksi pengguna terhadap konten yang mereka ciptakan. Ini dapat mencakup pengujian pengguna dan analisis data untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
6. Konsistensi Bahasa
Memastikan konsistensi bahasa dalam seluruh aspek produk adalah tanggung jawab UX Writer. Ini mencakup menjaga konsistensi gaya penulisan, istilah, dan terminologi.
7. Kolaborasi Tim
UX Writer seringkali bekerja dalam tim lintas fungsional, termasuk desainer, pengembang, dan peneliti pengguna. Mereka harus memiliki kemampuan kolaborasi yang baik untuk mencapai hasil yang terbaik.
8. Penyesuaian dengan Target Pengguna
UX Writer harus memahami audiens target produk atau layanan dan menyesuaikan gaya penulisan serta pesan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka.
9. Pembaruan Konten
Konten dalam produk digital sering memerlukan pembaruan dan revisi. UX Writer harus siap untuk memperbarui konten sesuai dengan perubahan desain atau kebutuhan pengguna.
10. Mendukung Tujuan Bisnis
Terakhir, UX Writer harus selalu ingat bahwa pekerjaan mereka harus mendukung tujuan bisnis perusahaan. Mereka perlu memastikan bahwa pesan yang mereka sampaikan mendukung konversi, retensi pengguna, dan tujuan bisnis lainnya.
Dalam rangka menjalankan tugas dan tanggung jawab ini dengan baik, seorang UX Writer perlu memiliki kemampuan menulis yang kuat, pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna, dan kemampuan berkomunikasi yang baik untuk berkolaborasi dengan tim pengembangan dan desain.
Baca juga: Gaji Marketing Analyst dan Faktor yang Mempengaruhinya
Tips Membuat Portfolio UX Writer yang Menarik
Membuat portofolio yang menarik adalah langkah penting bagi seorang UX Writer untuk menunjukkan kemampuan dan pengalaman mereka kepada calon klien atau employer. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat portofolio UX Writer yang mengesankan:
1. Kumpulkan Project
Kumpulkan semua proyek UX Writing yang pernah kamu kerjakan dalam satu tempat. Ini dapat termasuk teks-teks dari aplikasi, situs web, atau produk digital lainnya.
2. Highlight Hasil Nyata
Jangan hanya menampilkan teks-teks saja. Sertakan juga hasil nyata dari pekerjaanmu. Misalnya, jika teks yang kamu tulis meningkatkan konversi atau retensi pengguna, sertakan data atau testimonial yang mendukung.
3. Diversifikasi Portofolio
Cobalah untuk memiliki beragam jenis proyek dalam portofoliomu. Ini dapat mencakup proyek-proyek untuk aplikasi mobile, situs web, produk fisik dengan antarmuka digital, dan lain sebagainya. Dengan beragamnya proyek, kamu dapat menunjukkan fleksibilitas dan kemampuanmu dalam beradaptasi dengan berbagai konteks.
4. Tunjukkan Proses Kerja
Bagikan bagaimana kamu menghadapi tantangan dalam setiap proyek. Jelaskan strategimu dalam memilih kata-kata, menciptakan mikrocopy, dan memastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan tujuan pengguna dan bisnis.
5. Perhatikan Desain dan Presentasi
Selain teks, desain dan presentasi portofolio juga penting. Pastikan tata letaknya bersih, mudah di navigasi, dan menonjolkan kontenmu dengan baik. Gunakan gambar atau screenshot produk untuk memberikan konteks visual.
6. Update Terus-Menerus
Portofoliomu harus selalu terbarui dengan proyek-proyek terbaru. Ini menunjukkan bahwa kamu terus berkembang dan relevan dalam industri UX Writing.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu dapat membuat portofolio UX Writer yang memukau dan memperkuat kepercayaan dirimu dalam mencari kesempatan kerja atau proyek baru.
Baca juga: Talent Acquisition : Pengertian, Tugas, Skill Hingga Gajinya
Tertarik untuk Menjadi UX Writer?
Nah bagaimana Arkawan, tertarik menjadi UX Writer? menjadi UX Writer memungkinkanmu untuk selalu belajar dan terus berkembang.
Dalam lingkungan yang terus berubah dan terus berkembang, kamu akan terus dihadapkan pada tantangan baru dan akan dapat terus meningkatkan kemampuanmu dalam menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa.
Jika tertarik, kamu bisa mulai karirmu sebagai UX Writer dengan mengikuti pelatihan UX Writer: Meningkatkan User Experience melalui Penulisan. Pelatihan ini juga cocok untuk kamu yang ingin beralih profesi menjadi QA.
Dengan tekad dan dedikasi, kamu dapat menjadi seorang UX Writer yang sukses dan berpenghasilan baik di Indonesia!