Mimpi untuk memiliki karir yang sukses, mapan secara finansial, dan memberi dampak dalam dunia bisnis? Salah satu jalannya adalah dengan menjadi seorang Business Analyst. Tapi seberapa besar gaji Business Analyst di Indonesia? Bisakah mencapai dua digit?
Pada artikel ini, Arkademi akan mengupas tuntas semua yang perlu kamu ketahui tentang gaji Business Analyst di Indonesia!
Daftar Isi
Berapa Gaji Business Analyst di Indonesia?
Gaji seorang Business Analyst di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi, pengalaman, dan industri tempat mereka bekerja. Berikut adalah perkiraan gaji rata-rata seorang Business Analyst di Indonesia:
1. Business Analyst Fresh Graduate (0-2 Tahun Pengalaman)
Gaji seorang Business Analyst pemula, biasanya berkisar antara Rp6.000.000 hingga Rp10.000.000 per bulan. Pengalaman kerja dalam rentang ini mungkin termasuk fresh graduate atau seseorang yang baru memasuki dunia kerja sebagai Business Analyst.
2. Business Analyst Senior (2-5 Tahun Pengalaman)
Bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja sekitar 2 hingga 5 tahun sebagai Business Analyst, gaji rata-rata berkisar antara Rp10.000.000 hingga Rp20.000.000 per bulan. Di sini, para profesional ini umumnya telah mengembangkan keterampilan mereka dan mungkin memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam proyek-proyek bisnis.
3. Business Analyst Professional (Lebih dari 5 Tahun Pengalaman)
Business Analyst berpengalaman, yang telah bekerja lebih dari 5 tahun di industri ini, dapat mengharapkan gaji lebih tinggi. Kisaran gaji mereka berkisar antara Rp20.000.000 hingga Rp40.000.000 per bulan atau lebih.
Mereka mungkin memiliki peran yang lebih strategis dalam perusahaan dan memiliki pengalaman yang cukup untuk membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis mereka.
Harap diingat bahwa ini hanya perkiraan gaji yang dapat berubah seiring waktu dan berdasarkan faktor-faktor seperti lokasi (gaji di Jakarta mungkin lebih tinggi daripada daerah lain), industri, dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang Business Analyst.
Selain itu, sertifikasi tertentu seperti Certified Business Analyst Professional (CBAP) atau PMI Professional in Business Analysis (PMI-PBA) juga dapat memengaruhi tingkat gaji. Pada akhirnya, negosiasi dengan calon atasan atau perusahaan juga dapat memengaruhi gaji yang ditawarkan kepada seorang Business Analyst.
Faktor yang Mempengaruhi Gaji Business Analyst
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaji Business Analyst di Indonesia, simak selengkapnya di bawah ini:
1. Pengalaman
Pengalaman kerja biasanya menjadi faktor utama dalam menentukan gaji seorang Business Analyst atau BA. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki, semakin besar kemungkinan mendapatkan gaji yang lebih tinggi. BA dengan pengalaman yang lebih lama cenderung memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam menganalisis bisnis.
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan juga dapat memengaruhi gaji seorang BA. Sebagian besar BA memiliki gelar sarjana, biasanya dalam bidang terkait seperti manajemen bisnis, ekonomi, atau teknologi informasi. Gelar master atau sertifikasi tambahan seperti Certified Business Analyst Professional (CBAP) juga dapat meningkatkan prospek gaji.
3. Lokasi Geografis
Gaji BAdapat sangat bervariasi berdasarkan lokasi geografis tempat mereka bekerja. Kota-kota besar dengan biaya hidup yang tinggi cenderung menawarkan gaji yang lebih tinggi daripada daerah yang lebih kecil.
4. Industri
Industri tempat seorang Business Analyst</span> bekerja juga dapat memengaruhi gaji. Beberapa industri, seperti keuangan, teknologi, dan kesehatan, cenderung membayar gaji yang lebih tinggi daripada industri lainnya. Ini karena tuntutan dan kompleksitas pekerjaan yang berbeda di berbagai sektor.
5. Kemampuan Teknis
Kemampuan teknis, seperti penguasaan perangkat lunak analisis data atau bahasa pemrograman tertentu, dapat meningkatkan gaji seorang BA. Keterampilan ini dapat membuat Business Analyst</span> lebih berharga bagi perusahaan dan memberikan daya tawar yang lebih besar dalam negosiasi gaji.
6. Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang lebih besar cenderung membayar gaji yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil atau startup. Perusahaan besar biasanya memiliki sumber daya yang lebih besar dan pekerjaan yang lebih kompleks untuk dikerjakan.
7. Sertifikasi
Memiliki sertifikasi seperti CBAP, PMI-PBA (dari Project Management Institute), atau sertifikasi terkait bisnis lainnya dapat meningkatkan gaji Business Analyst. Sertifikasi ini menunjukkan tingkat kompetensi dan profesionalisme dalam pekerjaan analisis bisnis.
8. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting bagi seorang Business Analyst. BA yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan pemangku kepentingan bisnis dan tim teknis cenderung lebih dihargai, yang dapat berdampak positif pada gaji mereka.
Ingin Berkarir Menjadi Business Analyst?
Dengan gaji yang menjanjikan dan peluang karir yang luas, menjadi seorang Business Analyst bisa menjadi pilihan karier yang sangat memuaskan. Jika Arkawan ingin berkarir sebagai seorang Business Analyst, Arkawan bisa memulainya dengan mengikuti kursus Business Analyst: Tingkatkan Performa Bisnis dengan Analisis Data.
Melalui kursus ini, kamu akan belajar berbagai hal tentang analisis data termasuk fundamental bisnis, riset pasar dalam analisa bisnis, manajemen proyek dan keuangan, serta kemitraan dan aliansi.
Dengan pendidikan yang tepat, pengalaman, dan keterampilan yang relevan, kamu dapat mencapai gaji dua digit dan lebih dalam industri ini. Jadi, tunggu apalagi? Mulailah membangun karir sebagai seorang Business Analyst sekarang!