Berita yang kredibel dibuat dengan menggunakan bahasa jurnalistik yang baik. Bahasa jurnalistik menjadi pedoman bagi jurnalis dalam membuat berita yang menarik perhatian audiens. Bahasa jurnalistik yang digunakan untuk menyusun berita tentunya harus memperhatikan kode etik jurnalistik sehingga tidak menimbulkan adanya kritik jurnalistik. Kritik jurnalistik adalah penilaian publik terhadap berita yang disampaikan di media massa.
Daftar Isi
- 1 Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik
- 1.1 Sederhana
- 1.2 Singkat
- 1.3 Padat
- 1.4 Lugas
- 1.5 Jernih
- 1.6 Jelas
- 1.7 Menarik
- 1.8 Populis
- 1.9 Logis
- 1.10 Demokratis
- 1.11 Gramatikal
- 1.12 Menghindari kata tutur
- 1.13 Menghindari kata serta istilah asing
- 1.14 Pilihan diksi yang tepat
- 1.15 Mengutamakan kalimat aktif
- 1.16 Menghindari kata atau istilah teknis
- 1.17 Tunduk pada kaidah etika
Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik
Kritik jurnalistik adalah alat penting dalam melihat apakah berita yang disampaikan kredibel atau tidak. Maka untuk membuat berita yang kredibel seorang jurnalis harus memperhatikan ciri bahasa jurnalistik dan menerapkannya dalam penulisan berita. Adapun 17 ciri dari bahasa jurnalistik antara lain :
Sederhana
Berita yang disajikan oleh seorang jurnalis harus sederhana. Artinya, berita yang disampaikan memiliki kalimat yang umum diketahui masyarakat agar pembaca lebih mudah untuk memahami isi berita.
Singkat
Berita yang singkat atau to the point akan membuat pembaca langsung mengetahui pokok masalah yang terjadi. Penggunaan Bahasa yang bertele-tele tentu akan membuat pembaca bingung dan tidak memahami isi berita sehingga berita menjadi tidak efektif. Maka, sangat penting bagi jurnalis untuk membuat berita yang singkat, karena tidak banyak pembaca yang memiliki waktu luang lebih hanya untuk membaca suatu berita yang panjang.
Padat
Padat artinya setiap kalimat ataupun paragraf dalam berita meliputi informasi yang penting dan menarik. Hal ini akan membuat pembaca menarik dan penasaran atas peristiwa yang dimuat dalam berita, dengan demikian pembaca tidak mudah bosan.
Lugas
Lugas berarti tegas, kalimat yang disampaikan harus memiliki makna dan tidak ambigu. Lebih baik untuk menghindari kalimat-kalimat yang tidak umum didengar oleh masyarakat. Penggunaan kata yang ambigu atau tidak umum akan membuat pembaca salah tangkap atau bingung, sehingga informasi yang disampaikan tidak tersampaikan dengan baik.
Jernih
Jernih berarti bahasa yang digunakan dalam penulisan berita harus transparan, jujur, dan tidak boleh menyembunyikan apapun yang bersifat negatif seperti fitnah. Dengan demikian, berita yang disampaikan sesuai dengan fakta yang ada.
Jelas
Jelas artinya berita yang disajikan mudah dipahami oleh audiens. Terdapat tiga kategori yang mencerminkan bahwa berita yang disajikan jelas, ketiga kategori tersebut meliputi susunan yang jelas, kalimat yang mudah dipahami, dan tepat sasaran atau berita memiliki maksud yang jelas.
Baca Juga : 10 Nilai Berita Jurnalistik yang Wajib Diketahui Calon Jurnalis
Menarik
Penggunaan Bahasa jurnalistik dan susunan berita yang baik akan meningkatkan minat audiens. Hal tersebut karena berita yang tersusun rapi dengan penggunaan Bahasa yang umum akan menarik perhatian.
Populis
Populis berarti setiap kata, istilah, dan kalimat yang tercantum dalam karya jurnalistik harus tidak asing bagi masyarakat. Penggunaan kata, kalimat, atau istilah yang umum akan menarik perhatian audiens.
Logis
Logis adalah seluruh Bahasa yang digunakan baik. Paragraph yang dibuat juga dapat diterima oleh audiens dan tidak bertentangan dengan akal sehat.
Demokratis
Demokratis berarti Bahasa yang digunakan dalam membuat berita tidak mengenal adanya tingkatan, kasta, jabatan, atau adanya perbedaan dari pihak satu dengan yang lain, misalnya menggunakan kata ‘beliau’. Bahasa jurnalistik yang digunakan harus menggunakan aspek fungsional dan komunal.
Gramatikal
Gramatikal berarti Bahasa yang digunakan harus menggunakan Bahasa yang baku. kemudian, penyusunan berita juga tidak boleh disisipi oleh banyak istilah asing. Hal tersebut akan membuat berita yang disampaikan tidak informatif dan komunikatif. Gunakanlah pilihan kata yang tepat agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan efektif.
Menghindari kata tutur
Kata tutur merupakan Bahasa informal yang biasa digunakan dalam percakapan sehari hari. Misalnya kelar, beres, kayaknya, sabeb, santuy, bikin, tuman, baper, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Kode Etik Jurnalistik : Pengertian, Sejarah, Fungsi Hingga Jenisnya
Menghindari kata serta istilah asing
Istilah asing yang sering disebutkan akan membuat berita menjadi tidak informatif dan komunikatif. Istilah asing yang terlalu banyak akan sangat membingungkan pembaca.
Pilihan diksi yang tepat
Penggunaan diksi yang tepat akan membuat informasi yang disampaikan semakin efektif. maka sangat penting untuk memilih kata yang tepat dan akurat sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh audiens.
Mengutamakan kalimat aktif
Penggunaan kalimat aktif dalam berita akan mempermudah audiens dalam memahami informasi yang disampaikan. Hal tersebut karena kalimat aktif akan memperjelas pemahaman kepada audiens.
Menghindari kata atau istilah teknis
Tugas utama seorang jurnalis adalah menyajikan berita untuk public. Maka, Bahasa jurnalistik yang digunakan harus sederhana agar audiens mudah untuk memahami pokok informasi yang disampaikan. Kata atau istilah teknis tidak memiliki peran penting dalam penyajian berita, karena istilah-istilah tersebut merupakan istilah yang asing bai publik.
Tunduk pada kaidah etika
Fungsi utama dari pers adalah untuk mengedukasi masyarakat. Edukasi tersebut disampaikan melalui isi berita, paparan gambar, dan artikel-artikel edukasi lainnya. untuk mengedukasi masyarakat, tentunya pers harus tunduk kepada etika dan menggunakan Bahasa yang baku. dengan demikian, pers dapat menjadi role model bagi masyarakat.
Bahasa jurnalistik merupakan gaya bahasa yang digunakan jurnalis dalam membuat berita untuk dirilis di media massa. Maka sangat penting bagi seorang jurnalis untuk memahami ciri-ciri bahasa jurnalistik. Selain itu, jurnalis juga harus mengetahui apa saja nilai berita jurnalistik. Untuk mengetahui tentang nilai berita jurnalistik, kamu dapat membaca artikel 10 Nilai Berita Jurnalistik yang Wajib Diketahui Calon Jurnalis.
Pengetahuan tentang ciri-ciri bahasa jurnalistik, nilai berita jurnalistik, kode etik, hingga kritik jurnalistik adalah hal yang penting bagi seorang jurnalis. Maka untuk memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik, kamu dapat mengikuti pendidikan formal salah satunya di Arkademi. Arkademi merupakan kursus online yang siap membantu kamu untuk meningkatkan skill dan mengembangkan karir profesional di bidang jurnalistik.
Arkademi memiliki kelas jurnalistik yang akan mengajarkan peserta untuk memahami fundamental jurnalistik hingga praktek membuat berita yang kredibel. Untuk selengkapnya mengenai kelas jurnalistik, kamu dapat klik banner dibawah ini.